Ada Apa Dengan Film : MAKMUM



Majalah Online -
Hari ini hari yang cukup cerah, walau mungkin cerah nya hari ini tidak mewakili perasaan Nurul, Nissa, dan juga Putri. Yah, ketiganya adalah siswi tingkat sekolah atas yang memaksa mereka untuk tetap tinggal di asrama, walau saat itu memang berketepatan dengan libur panjang. Namun alasan mereka untuk tetap tinggal di asrama bukan tanpa sebab, pihak yayasan memberikan semacam Punishment kepada mereka atas nilai semester mereka yang jauh di bawah standart yang telah ditetapkan oleh pihak yayasan. Di sisi lain, Rosa, sang ketua asrama. Pun, harus bekerja extra dalam menerapkan disiplin kepada ketiganya, dan tentunya pil pahit ini harus ditenggak oleh ketiga siswi tersebut untuk tetap patuh dan taat atas kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Rosa, seperti memasak, ataupun sekedar membersihkan halaman di sekitaran yayasan. Siang pun terasa sangat singkat, matahari sepertinya enggan untuk lebih lama menampakkan dirinya, dan perlahan mulai redup dan akhirnya hilang di ufuk Barat.

Cerita bermula ketika Nurul terbangun dari tidurnya untuk mengerjakan sholat Tahajjud, dan seperti biasanya memang mereka sering melaksanakan sholat di sepertiga malam, ntah itu dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri. Tidak ingin sholat sendiri, perlahan Nurul berusaha membangunkan sahabat nya Nissa, dengan harapan Nissa juga ikut barengan sholat dengan Nurul, akan tetapi Nissa lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya daripada harus bangun untuk ikut sholat bersama Nurul.

Nurul yang baru saja selesai dari wudhunya pun perlahan memasuki salah satu ruangan di asrama dimana mereka bertiga tinggal, ketika takbir pertama menandakan sholat dimulai, terdengar "deritan" pintu yang berhasil memecah suasana senyap malam itu, Nurul yang terlihat khusyuk dalam sholat nya pun terpaksa menunda ke-khusyuk-an dengan sesekali berusaha melirik kearah pintu masuk ruangan kamar tersebut yang memang tepat berada di belakangnya. Kengerian itu pun semakin menjadi-jadi ketika Nurul mendengar sayupan suara ganjil yang mengamini bacaan Al-Fatihah nya, yang memang sengaja ia jahr (besarkan) sedikit demi mengusir kesunyian malam saat itu.   



Satu hal yang membuat film ini lucu bagi saya adalah, masa ia sosok yang katanya Hantu tersebut bisa membuka pintu dan ikut sholat bersama dengan Nurul. Sorotan utama saya tentunya bukan ikut serta dalam sholatnya, tapi lebih kepada usaha Hantu tersebut dalam membuka pintu. Lah secara kan Hantu itu bersifat ghaib yah, kan bisa tinggal ngilang atau nembus dinding. 😏. Walaupun memang dalam konteks ke-Tauhid-an, bukan tidak mungkin Jin atau yang dalam bahasa umumnya Hantu tersebut ikut serta dalam sholatnya kita, tetapi yah kembali ketugas awal mereka, yaitu untuk berusaha membuat kita lalai dalam sholat, lalai dalam hitungan rakaat, lalai dalam bacaan sholat, bahkan biasanya mereka sering membisikkan hal-hal yang bersifat ke-duniawi-an kepada kita. sehingga dalam kondisi tersebut kita akan tergesa-gesa dan bergegas dalam sholat. Dan bukan untuk menakut-nakuti bahkan mewujudkan dirinya dalam sosok yang menyeramkan sebagaimana yang tersemat indah dalam film tersebut. Tentunya muatan-muatan lebay dalam film ini pun semakin bertambah ketika sosok Rini yang datang berkunjung ke asrama, Rini sendiri adalah senioran Nurul, Nisa, dan juga Putri, yang dalam kaitannya diminta datang dan berkunjung ke asrama untuk menjadi tutor bagi Nurul, Nissa, dan juga Putri dalam menjalankan Punishment yang di jatuhi atas ketiganya oleh pihak yayasan. Sedikit keanehan dari scane ini adalah ketika Rini sekedar berjalan-jalan di sekitaran kamar dimana ia pernah tinggal, ia di kejutkan dengan suara "deritan" lemari yang terbuka sendiri, (ini film kok serba suara deritan pintu yah 😒)  di dalam lemari tersebut Rini melihat sebuah mukena, nah.! yang menjadi pertanyaan, itu mukena siapa.? bukannya mukena Ningsih (sosok hantu yang digambarkan dalam film tersebut) telah habis terbakar bersamaan dengan Ningsih. dan dalam Scane lain yang ditampilkan dari film ini, diceritakan ketika Rini yang dalam sholat nya, di teror oleh sosok Hantu makmum tersebut, bahkan saya ingin menyebutkan bahwa, sosok Hantu yang di perlihatkan adalah sosok yang lebih menyeramkan. bahkan Hantu tersebut sepertinya ingin memberitahukan sesuatu. Aneh nya, ketika Rini yang dalam posisi ketakutan dan bergegas menyelesaikan sholatnya, ternyata setelah membuka itu mukena yang ia kenakan, ternyata plong, alias nggak sedang memakai jilbab.! Masa iyah tahajjud yang dalam pengerjaan nya bersifat sunnah lebih didahulukan dari pada jilbab yang memang bener-bener di wajibkan. Aneh-aneh wae nih film.        

Okeh. Next, selanjutnya Putri. Dalam kisah ini Putri digambarkan seorang gadis yang kerap mengalami kerasukan, bahkan sangking seringnya, kedua sahabatnya Nurul dan Nissa terpaksa harus meminta bantuan kepada Ustdz Ganda, seorang guru agama di sekolah ataupun yayasan tersebut. dan benar saja, lagi-lagi seorang ustadz pun tidak terlepas dari gangguan Hantu tersebut, dan malahan lebih banyak hantu yang bermakmum kepadanya, wkwkwk 😀, dan itupun shaf antara Hantu cowok dan Hantu cewek kerapetan bang, yah setidaknya kasih jarak lah, satu atau dua meteran, sebab itu jamaah gak pake hijab atau pembatas shaf sholat. Eh, btw satu tanda tanya besar bagi saya pribadi adalah, kenapa dalam film ini di ceritakan hanya menampilkan gambaran tentang sholat tahajjud doang, dan kenapa harus di musholla, kan bisa di kamar sendiri, kalau saya mah ogah, mending tidur daripada harus jauh-jauh ke musholla kalau hanya untuk menunaikan tahajjud, soalnya serem juga kan. wkwkw.


https://rudipasaribu.blogspot.com/p/ada-apa-dengan-film-makmum.html
Ustd Ganda yang sedang mengimami para Hantu makmum😁


Untuk Putri sendiri kenapa ia kerap kerasukan, ternyata di ujung cerita di ceritakan, bahwa Putri adalah adik kandung dari Ningsih (sosok hantu yang di gambarkan), dan memang Ningsih sendiri adalah sahabat sekaligus temen satu kamar Rini yang di masa lalu ketika terjadi peristiwa kebakaran. Pun, membakar hangus kan Ningsih. Sehingga atas peristiwa tersebut pihak yayasan sengaja menutupi peristiwa kebakaran tersebut untuk menghindari jeratan hukum yang mungkin akan memenjarakan orang-orang yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, maka di buatlah scenario bahwa Ningsih hilang pasca kebakaran yang melanda sekolah ataupun yayasan tersebut, dan jasad Ningsih pun di kubur kan ala kadarnya  di halaman samping sekolah.

Kesan saya dari keseluruhan plot yang disajikan dari film tersebut memang sangat bagus, alur maupun plot nya cukup terarah, penokohannya juga bagus. Tapi untuk pembelajaran sehari-hari kayak nya nggak deh, yah kalau untuk sekedar hiburan Top deh. hehehe.

Terakhir dari saya. Adapun pesan moral yang di muat dalam cerita Makmum tersebut secara keseluruhan adalah.

  1. Sebisa mungkin tahajjud di rumah, sebab sholat tahajjud merupakan sholat sunnat maka untuk pengerjaan nya jauh lebih afdol dilaksanakan di rumah.
  2. Jilbab itu wajib, sedang tahajjud adalah mu'akkad atau sunnat yang sangat di anjurkan. Dan yang terakhir.
  3. Manusia jauh lebih mulia daripada Setan, Jin ataupun yang sejenis dengan itu. jadi hilangkan rasa takutmu, sebab Jin dan/atau yang kita sebut Hantu akan takut kepada seorang muslim yang a'lim dan juga beriman. 

***

Lainnya:

Posting Komentar